Senin, 02 Oktober 2023

Perbedaan Salafi Dan Sururi

Perbedaan Salafi dan Sururi: Mengenal Dua Aliran dalam Islam

Dalam agama Islam, terdapat berbagai aliran dan pemahaman yang berbeda dalam menjalankan ajaran agama tersebut. Dua aliran yang sering dibahas adalah Salafi dan Sururi. Meskipun keduanya memiliki akar dalam pemahaman yang lebih konservatif, terdapat perbedaan yang signifikan antara Salafi dan Sururi dalam hal metodologi dan pemahaman keagamaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan antara Salafi dan Sururi dalam konteks agama Islam.

Salafi adalah sebuah aliran dalam Islam yang mengklaim untuk mengikuti Salaf, yaitu generasi pertama umat Islam, termasuk para sahabat Rasulullah. Mereka memandang bahwa pemahaman dan praktik agama yang paling otentik adalah yang berdasarkan pada pemahaman salaf. Salafi menekankan pentingnya kembali kepada pemahaman asli Islam dan menolak adanya inovasi atau interpretasi baru dalam agama. Mereka menganggap hadis-hadis dan ajaran-ajaran salaf sebagai acuan utama dalam menjalankan ibadah dan prinsip keagamaan.

Di sisi lain, Sururi adalah aliran yang terkait dengan pemikiran Muhammad Surur Zainul Abidin, seorang ulama kontemporer yang berasal dari Suriah. Sururi menekankan pentingnya ikut serta dalam politik dan membangun negara Islam yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Mereka menekankan pentingnya partisipasi politik dan mengkritik kegagalan umat Islam dalam menerapkan prinsip-prinsip agama secara menyeluruh. Sururi juga memiliki pandangan yang lebih fleksibel dalam menjalankan ibadah dan menggabungkan elemen lokal dalam praktik keagamaan.

Perbedaan utama antara Salafi dan Sururi terletak pada metodologi dan fokus mereka dalam pemahaman agama. Salafi berfokus pada pemahaman agama yang berdasarkan pada Salaf dan hadis-hadis mereka, dengan penekanan pada aspek kepatuhan terhadap ajaran-ajaran Islam yang otentik. Mereka cenderung lebih konservatif dan memegang teguh pada praktik-praktik sunnah yang ditelusuri kembali pada generasi awal umat Islam.

Sururi, di sisi lain, memiliki fokus yang lebih luas, termasuk politik dan pembangunan negara Islam. Mereka melihat kegagalan umat Islam dalam menerapkan prinsip-prinsip agama secara menyeluruh sebagai akar masalah dan mendorong partisipasi politik sebagai cara untuk mengubah situasi tersebut. Sururi cenderung lebih fleksibel dalam praktik ibadah dan menggabungkan elemen lokal dalam pelaksanaan agama.

Namun, penting untuk diingat bahwa baik Salafi maupun Sururi adalah aliran yang memiliki variasi dan tidak selalu homogen dalam pemahaman dan praktik mereka. Individu dalam masing-masing aliran bisa memiliki perbedaan dalam pemahaman agama dan praktik keagamaan mereka.

Dalam Salafi dan Sururi adalah